Tenun Gaya

Cerita Sebuah Gaya

HISTORY

Tahun 2000, Wignyo Rahadi selaku pemilik butik TENUN GAYA memulai usahanya di bidang kerajinan tenun. Setelah mem- perdalam pengetahuan dan teknik ATBM (Alat tenun Bukan Mesin), ia memban- gun workshopnya di daerah Sukabumi, Jawa barat. Ketertarikan Wignyo terhadap kekayaan budaya Indonesia menginspirasi rancangan busana TENUN GAYA yang disesuaikan dengan kehidupan masa kini yang modern dan dinamis. Dengan pendekatan bahwa tenun dapat dipakai oleh semua generasi maka ia ingin mempromosikan kekayaan kain berbasis tenun dan desain berbasis tradisi ini kepada generasi muda. Oleh karenanya pen- ciptaan desain pun sangat diperhatikan. Hal itu terlihat dari produk busana siap pakai yang dipro duksi sangat beragam antara lain mulai dari blouse, kebaya kontem- porer sampai dengan dress untuk wanita, kemeja pria disamping menyediakan produk berupa kain atau sarung dan selendangnya. Selain itu TENUN GAYA juga memberikan pelayanan istimewa berupa menerima pesanan khusus (customized).

“Dari stok yang ada, kadang customer merasa tidak benar-benar pas sesuai keinginannya. Kadang ada yang suka modelnya tapi ukurannya tidak cukup atau kurang cocok dengan warnanya, akhirnya kami menerima pesanan khusus mulai dari model, warna, motif tenun bahkan kombinasi tenunnya, ujar Wignyo. Layanan istimewa yang jarang ditawar- kan di tempat lain ini dinilai sangat membantu dari sisi pemasaran. Permintaan pesanan khusus mengalami peningkatan sangat siginifi kan. Bah- kan setiap menjelang hari Raya Lebaran, tidak lagi menerima pesanan sejak 2 bulan sebelum hari H. Selain melayani untuk pesanan perorangan, banyak juga permintaan dalam jumlah massal untuk keperluan seragam baik keluarga, perusahaan ataupun acara pernikahan. Keunikan dan keunggulan produk tersebut disamping kain-kain tenun ATBM yang diproduksi sendiri, membuat TENUN GAYA terpilih sebagai busana seragam keluarga besar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada beberapa kesempatan seperti perayaan Hari Raya Idul Fitri (2006), keperluan foto untuk ditampilkan di Kartu Ucapan Pribadi Selamat Idul Fitri Presiden (2007), didesain khusus untuk Ibu Negara pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara (2008), serta dipakai oleh Keluarga Presiden SBY saat Pemilu Legislatif (April 2009) sampai sekarang.

Wignyo Rahadi

Owner & Designer

Tahun 2000, Wignyo Rahadi selaku pemilik butik TENUN GAYA memulai usahanya di bidang kerajinan tenun. Rancangan busana TENUN GAYA disesuaikan dengan kehidupan masa kini yang modern dan dinamis. Dengan pendekatan bahwa tenun dapat dipakai oleh semua generasi maka ia ingin mempromosikan kekayaan kain berbasis tenun dan desain berbasis tradisi ini kepada generasi muda. Oleh karenanya pen- ciptaan desain pun sangat diperhatikan. Hal itu terlihat dari produk busana siap pakai yang dipro duksi sangat beragam antara lain mulai dari blouse, kebaya kontem- porer sampai dengan dress untuk wanita, kemeja pria disamping menyediakan produk berupa kain atau sarung dan selendangnya.

OUR SERVICES

Totalitas Pelayanan Dalam Setiap Produk

WHEN IDEA & CONCEPT MEET THE QUALITY OF TECHNIQUE

Orang mengenal Tenun Gaya sebagai Tenun SBY. Maklum, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sering mengenakan busana dari kain tenun ini. Berbekal pengalaman saat bekerja, Wignyo Rahadi membangun usaha tenun sutra ini sedari nol. Kesan tradisional dan motif simpel menjadi kunci kesuksesannya memikat para pelanggan.

penggunaan kain tradisional dan kain batik semakin marak. Hal tersebut mengundang ide banyak orang mencari alternatif kain tradisional lainnya. Kain tenun pun menjadi salah satu pilihan yang bisa menggantikan peran kain batik.

Alhasil, peminat kain tenun terus bertambah. Wignyo Rahadi, produsen kain tenun yang mengusung nama dagang Tenun Gaya, turut menikmati peningkatan jumlah konsumen sejak lebih dari 10 tahun lalu.

Menurut Wignyo, biasanya konsumen tenun yang datang ke gerainya kurang menyukai motif batik yang cenderung besar-besar dan ramai. Sementara itu, tenun memiliki motif lebih halus dan warna lebih kalem.